Sudah memasuki minggu pertama di bulan
Maret, kali ini saya diberi kesempatan lagi oleh kak Rani menyelesaikan Laporan
Keuangan PT C (periode Januari 2024) dan PT P (periode
Februari 2024) yang mana sebelumnya saya juga telah membantu kak Rani
menyelesaikan Laporan PT P periode Januari 2024. Sebenarnya pada minggu
sebelumnya, tepatnya pada hari Jum’at lalu, saya sudah memulai pengerjaan
Laporan Keuangan PT C. Yaitu dengan menggabungkan seluruh transaksi, baik itu
transaksi via Kas, Kas Kecil, BCA, Piutang Cek Undur, CIMB dan Sinarmas. Semua
transaksi yang kurang lebih sebanyak 690 itu sebelumnya dipecah berdasarkan
jenis kas/bank yang digunakan.
Setelah menyelesaikan perekapan semua
transaksi di Buku Besar, saya kemudian melanjutkan dengan memindahkan Saldo
Awal Worksheet (Kertas Kerja/Neraca
Lajur), Neraca, Laba Rugi, Catatan (Penjelasan Pos-pos Neraca), Piutang
Karyawan, Piutang Cek Mundur, dan Hutang. Yang mana angka Salo Awal tersebut
diperoleh dari Saldo Akhir periode sebelumnya, karena periode saat ini adalah
Januari 2024, maka untuk Saldo Awalnya diperoleh dari Saldo Akhir Desember
2023. Terkait Worksheet, disini kak Rani menggunakan Neraca Lajur dengan 8
kolom yang terdiri dari: nomor akun, nama akun, Neraca Saldo (Awal), Mutasi Kas
& Bank, Laba
Rugi, dan Neraca (masing-masing terdiri dari kolom Debet & Kredit).
Pada Worksheet ini
sudah dilengkapi rumus berupa SUMIF yang menautkan angka (berdasarkan Kode
Akun) di Buku Besar dengan Worksheet.
Sehingga, saat kolom Kode Akun pada Buku Besar diinputkan, maka nominal pada
transaksi terkait secara otomatis akan muncul di Worksheet. Menyelesaikan
Laporan Keuangan dengan Software
Microsoft Excel memang jauh lebih memudahkan kita daripada penyelesaian
secara manual. Untuk menyelesaikan Laporan Keuangan ini (mulai dari Worksheet, Neraca, Laba Rugi sampai
Catatan) kuncinya terletak pada Buku Besar saja. Itulah mengapa dalam membuat
Buku Besar perlu ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan.
![]() |
Proses Input Data Pendukung berupa Gaji Karyawan - 08/03/2024 |
![]() |
Data mentah Gaji dan Tunjangan Karyawan yang akan diinput - 08/03/2024 |
Mengingat bahwa semua saling terkait satu-sama lain, maka
agar Laporan dapat benar-benar diselesaikan maka semua elemen-elemen yang
berupa Informasi tambahan seperti: Perincian Piutang Cek Mundur, Perincian
Piutang Dagang (Dalam Kota dan Luar Kota), Perincian Piutang Karyawan,
Perincian Persediaan Barang Dagang, dan Daftar Aktiva Tetap (beserta Nilai
Penyusutan dengan Metode Saldo Menurun) perlu diselesaikan dan dilengkapi
terlebih dahulu. Selain itu juga terdapat data pelengkap berupa: Rekonsiliasi
PPN, Asuransi & Sewa, serta Penerimaan Hadiah/Bonus (Black Bonus).
Setelah menginputkan semua Saldo Awal, saya kemudian
menyelesaikan data-data pendukung dan pelengkap terlebih dahulu. Hal ini
dimulai dari menginput Piutang Karyawan yang data mentahnya sudah berikan oleh
kak Rani, kemudian dilanjutkan dengan PCU dan Hutang yang masing-masing cara
penginputannya tidak jauh berbeda. Setelah itu saya melakukan Rekonsiliasi PPN
Masukan (Pembelian) dan Keluaran (Penjualan) yang nominalnya didapat dari
angka-angka pada Formulir 1111 yaitu Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
Nilai (SPT Masa PPN). Tentunya, langkah kerja saya ini berada dibawah bimbingan
kak Rani.
Pekerjaan saya selanjutnya adalah memindahkan angka Akumulasi
Penyusutan s/d Desember 2023, yang mana berdasarkan penjelasan Pak Fadrizon
saat di sekolah, Akumulasi Penyusutan merupakan nilai penyusutan yang dihitung
sejak Aktiva tersebut mulai digunakan sampai sekarang. Sementara, Beban
Penyusutan adalah nilai penyusutan yang hanya dihitung selama satu periode
saja. Semisal, sebuah Mesin Diesel dibeli pada Juli 2022 dan memiliki umur
ekonomis 4 tahun, mesin ini mulai digunakan sejak Agustus 2022. Jika saat ini (Maret
2024) saya akan membuat perhitungan penyusutan dan Nilai Buku dari Mesin Diesel
tersebut, maka nilai akumulasi penyusutannya terhitung sejak mesin mulai
digunakan (Agustus 2022) sampai Februari 2024 (periode terakhir sebelum
pembukuan). Umur ekonomis sendiri adalah umur/masa manfaat mesin yang masih
dikatakan ekonomis untuk dapat digunakan oleh perusahaan. Dengan kata lain,
apabila sudah melebihi masa manfaat maka perusahaan memungkinkan untuk
mengeluarkan biaya-biaya perbaikan atau penggantian elemen terhadap Aktiva Tetap
yang bersangkutan. Sehingga apabila sudah melewati Umur Ekonomis yang dimiliki
dan Nilai Bukunya juga sudah habis, maka perusahaan cenderung untuk tidak
menggunakan lagi atau memilih untuk menjual aktiva tersebut. Maka disinilah
saya memulai untuk menghapuskan Aktiva Tetap yang dijual serta menginputkan
Aktiva Tetap yang baru dibeli.
Jika di sekolah hanya terdapat Aktiva Tetap berupa:
kendaraan, peralatan dan mesin saja, maka disini terdapat berbagai macam Aktiva
Tetap dengan total keseluruhan mencapai 85 unit. Untuk PT C, penyusutan
diberlakukan dengan metode Saldo Menurun yang mana setiap Aktiva Tetap memiliki
kelompok harta masing-masing yang semua sudah berdasarkan aturan yang berlaku.
Masing-masing kelompok juga memiliki tarif penyusutan yang berbeda. Sementara
untuk PT P, penyusutan diberlakukan dengan metode Garis Lurus.
Proses Input Stock Barang Dagang pada Kartu Persediaan dengan Metode FIFO - 07/03/2024
Berbeda dengan saya, minggu ini Nasya disibukkan dengan
membuat rekapitulasi dari berbagai data atau pemindahan data terkait ke Buku
tertentu. Diantaranya yaitu, Nasya diminta untuk merekap data jumlah awal dari
Pembelian dan Penjualan barang oleh PT T, melakukan perekapan Stock
PT T dengan menggunakan metode FIFO (First In First Out) atau metode pencatatan persediaan yang mana
stock barang yang pertama kali masuk ke dalam gudang adalah stock yang harus
pertama kali dikeluarkan.
Nasya juga melakukan rekap atas Laporan Kas Harian PT A-PKU
ke Buku Kas periode Februari 2024 yang formatnya sudah disediakan oleh Kak
Winda.
Dari data mentah yang sudah diberikan oleh kak Winda, Nasya memindahkan beberapa transaksi Kas dan Bank Mandiri ke Buku Kas Kantor. Menginputkan Laporan Keuangan PT D ke Kas Industri dan Kas Peralatan. Selanjutnya Nasya diberikan oleh kak Winda beberapa Bukti Pengeluaran Kas yang mana nantinya semua bukti ini perlu diinputkan ke dalam Rekap Pengeluaran.
Segala jenis pembukuan memang perlu dilakukan akan semua aktivitas perusahaan tercatat dengan baik dan segala sumber daya perusahaan tidak habis begitu saja tanpa tau digunakan untuk apa. Dalam jenis usaha apapun, baik kecil, menengah ataupun besar, pembukuan sangatlah penting.
Tim Magang di KAP Drs. Gafar Salim & Rekan
- Assyfa Naylatul Aqsha
- Nasya Nur Fajri
0 Comments