Rekonsilasi Bank Yayasan Pembina Semangat Menabung - KAP Bustaman, Ezeddin, & Putranto

Schedule kami di bulan Februari ini lumayan padat, sehingga kami tidak sempat untuk membuat laporan mingguan di portal PKL SMK Negeri 2 Pariaman ini. Walaupun di awal bulan Februari jam kerja kami tidak full, yang seharusnya satu minggu itu jam kerjanya 45 jam menjadi 27 jam dikarenakan terdapat hari libur (tanggal merah) di awal bulan Februari. Namun, minggu-minggu berikutnya kami di berikan tugas lumayan banyak yang membuat kami harus lembur di kantor.


Pada minggu awal di Bulan Februari kami diberikan tugas melakukan rekonsilasi bank. Seperti yang pernah kami pelajari di sekolah bersama Bu Sri Rahayu, kami dapat menyimpulkan, rekonsiliasi bank adalah kegiatan merinci adanya perbedaan terhadap catatan transaksi milik bank sebagai pengelola transaksi serta catatan yang dimiliki oleh perusahaan dengan pihak bank berupa rekening koran atau biasa disebut bank statement.

Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan persamaan dan perbedaan antara keduanya.

Rekonsiliasi bank harus dilakukan karena informasi yang terdapat pada laporan bank merupakan catatan bank dari semua transaksi yang terdapat dan berdampak pada rekening bank perusahaan selama sebulan terakhir. Rekonsiliasi juga harus diselesaikan secara berkala pada semua rekening bank, untuk memastikan bahwa catatan kas perusahaan adalah benar. Hal ini juga digunakan sebagai kontrol yang lebih baik atas penerimaan dan pembayaran yang dilakukan secara tunai.

Terdapat tiga data Bank yang diberikan oleh supervisor untuk kami lakukan rekonsilasikan, diantaranya Bank BTPN, Bank Bukopin, dan Bank Mandiri. Ketiga Bank tersebut merupakan Bank yang digunakan oleh Client KAP BEP yaitu Yayasan Pembina Semangat Menabung. 

Langkah Kerja yang kami lakukan untuk merekonsilasi ketiga Bank tersebut adalah :

1. Melakukan perbandingan antara saldo kas di buku besar perusahaan dan rekening koran dari bank

    Perusahaan yang mendaftarkan rekening giro di bank, pada setiap akhir bulan tentunya mendapatkan laporan berupa rekening koran dari bank yang bersangkutanRekening tersebut biasanya berisi berbagai macam  transaksi perusahaan seperti cek, setoran, biaya layanan, dan barang-barang perusahaan lainnya, serta saldo kas perusahaan yang tersimpan di bank.

Rekening koran ini dapat digunakan untuk membandingkan catatan yang ada di dalamnya dengan catatan yang dibuat di buku besar oleh perusahaan. Dalam proses perbandingan ini, sangat tidak mungkin saldo akhir perusahaan dan saldo akhir bank akan sama. Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti kesalahan pencatatan baik yang dilakukan oleh bank ataupun perusahaan. Pastinya ada beberapa kemungkinan pembayaran, setoran, biaya layanan bank, penalti dan serta transaksi lainnya yang belum dicatat.

2. Catat Transaksi yang dilakukan oleh bank

  Transaksi tercantum yang dilakukan oleh bank adalah transaksi yang bersifat otomatis dan mudah dilacak dengan berpatokan pada rekening koran tersebut. Transaksi ini biasanya berupa biaya layanan bank dan pendapatan bunga dari rekening di bank. Salah satu cara prosedur rekonsiliasi bank adalah dengan mencatat transaksi-transaksi tersebut terlebih dahulu ke dalam buku besar perusahaan, baru kemudian diteruskan ke langkah selanjutnya.
3. Lakukan penelusuran terhadap transaksi yang masih diproses.

    Seperti yang telah dijelaskan pada prosedur pertama, sangat tidak mungkin saldo akhir perusahaan dan saldo akhir bank berada pada nominal yang sama. Hal tersebut disebabkan oleh kesalahan pencatatan baik dari perusahaan maupun bank. Bisa dalam bentuk deposit in transit atau outstanding check.

Deposit in transit atau setoran dalam proses adalah uang tunai dan atau cek yang telah diterima dan dicatat oleh suatu perusahaan, tetapi belum dicatat dalam catatan bank tempat perusahaan tersebut menyimpan dana. Setoran dalam proses terjadi ketika data tersebut terlambat sampai di bank sehingga tidak dapat dimasukkan dalam catatan pada hari tersebut.

Supervisor kami mengatakan penyebab lainnya yaitu bisa jadi perusahaan mengirimkan setoran namun tertunda ataupun perusahaan belum mengirim deposit ke bank sama sekali. Sementara outstanding check atau cek beredar adalah cek yang telah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dicairkan. Dua komponen ini merupakan komponen yang menyebabkan selisih paling besar pada nominal saldo kas. Oleh karenanya perlu dilakukan penelusuran yang dilanjutkan dengan menghubungi pihak-pihak yang terkait dengan transasksi tersebut.

4. Buat lembar kerja rekonsiliasi dan hitung selisihnya.

    Di dalam lembar kerja inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai wadah untuk menghitung keseluruhan transaksi yang telah tercatat. Setelah perhitungan tersebut akan ditemukan selisih sebenarnya antara saldo yang ada di rekening bank dengan saldo yang tercatat di buku besar perusahaan. Jika tidak terdapat selisih nominal saldo, maka proses rekonsiliasi bank telah tuntas. Namun, jika masih ada selisih diantara keduanya maka perlu melakukan pengecekan ulang dan penelusuran kembali.

Awal-awal mungkin memang agak sulit untuk memahami cara melakukan rekonsilasi bank ini. Namun, Supervisor kami tak henti untuk terus menjelaskan bagian mana yang tidak kami mengerti. Untungnya Yayasan Pembina Semangat Menabung ini tidak terlalu banyak terdapat deposit in transit dan outstanding check nya.

Tim Magang di KAP Bustaman, Ezeddin, & Putranto

  • Nazwa Miftahul Jannah Ikbal
  • Komarudin


0 Comments